Jumat, 15 Februari 2013

MAKALAH TUGAS MURID (LARI)



   Halo Sobat, kali ini saya akan mengepost hasil karya dari murid saya, sekaligus sebagai tugas untuk mereka. agar lebih mengenal dunia teknologi. kali ini murid saya yang mengumpulkan tugas ini adalah dari kelompok yang berasal dari kelas XI PJ 2 SMKN 1 Surabaya. ta.2011 -2014.
Atau anda juga bisa mendownload file PDFnya di Mediafire
Link

DOWNLOAD

NAMA KELOMPOK :
1. Nur Laili Rizkiawati (08)
2. Oktisa Pungki Rungkat (09)
 3. Paramita Setiarani (10)
 4. Pratiwi Anggarwati (11)
 5. Putri Andiani (12)
6. Putri Novitasari (13)
 7. Putri Rachma Muliya (14)







A . SEJARAH LARI
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versi yang mengatakan dimulai dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani. Pasukan Persia mengalami kekalahan dan tim Yunani yang memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari. Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55M, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, DECATHLON. Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran / pemeliharaan fisik badan tidak tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan manusia pada saat tumbuh dewasa juga beraktifitas
lari mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat buruan seperti tombak atau batu. Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan dan berlari. Akhirnya menyadari bahwa manusia tetap membutuhkan oleh raga lari dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatanya. Sehingga menjadi kecenderungan bahwa manusia memilih olah raga lari dalam hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau hobi. Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi, namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi. Yang berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi saja yang berkembang dan digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari non prestasi (untuk kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain manusia. Suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend gaya hidup seperti klub bike to work atau klub body building.


B. Macam-Macam Lari dalam Atletik 

1. Sprint
       a. Pengertian sprint















Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak dari 50 meter, yang untuk atlet senior hanya dilombakan indoor saja, sampai dengan dan termasuk jarak 400 meter. Kepentingan relatif dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah beragam sesuai dengan event-nya, namun kebutuhan dari semua lari-sprint yang paling nyata adalah 'kecepatan'. Kecepatan dalam lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efisien dibutuhkan untuk berlari dengan kecepatan tinggi. Kelangsungan gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga, yaitu;
(A) Start , (B) Gerakan lari cepat, (C) Gerakan finish. 

b. Pengertian teknik

Teknik merupakan blok-blok bengunan dasar dari tingginya prestasi. Teknik adalah cara yang paling efesien dan sederhana dalam memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang dihadapi dan dibenarkan dalam lingkup peraturan (lomba) olahraga. Selain itu juga teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang perlu dalam cabang olahraga. Teknik merupakan cara paling efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh peraturan.

 c. Teknik lari sprint

 Teknik adalah sangat kritis terhadap prestasi selama suatu lomba lari sprint. Melalui tahapan lomba tuntutan teknik sprint beragam seperti halnya aktivitas otototot, pola waktu mereka dan aktivitas metabolik para atlet dari tahap reaksi sampai tahap transisi tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kecepatan dari suatu sikap diam di tempat. Tujuan utama lari sprint adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan kedepan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang-langkah dan frekuensi-langkah. untuk bisa berlari cepat seorang atlet harus meningkatkan satu atau kedua-duanya. Tujuan teknik-sprint selama perlombaan adalah untuk mengerahkan jumlah optimum daya ke tanah dalam waktu yang pendek. Teknik yang baik ditandai oleh mengecilnya daya pengereman, lengan lengan efektif, gerakan kaki dan badan dan suatu koordinasi tingkat tinggi dari gerakan tubuh keseluruhan. Teknik lari sprint lari 100m dapat dirinci menjadi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap reaksi dan dorongan 2. Tahap lari akelerasi 3. Tahap transisi / perubahan 4. Tingkat kecepatan maksimum 5. Tahap pemeliharaan kecepatan 6. Finish Lomba lari sprint yang lain mengikuti pola dasar yang sama, tetapi panjang dan pentingnya tahapan relatif bervariasi. Dalam aspek biomekanika kecepatan
lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah dalam per satuan waktu). Untuk bisa berlari lebih cepat seorang atlet harus meningkatkan satu atau kedua-duanya. Hubungan optimal antara panjang langkah dan frekuensi langkah bervariasi untuk tahap-tahap lomba yang berbeda-beda. Dalam lari sprint terdapat beberapa tahapan yaitu: 1. Start Suatu start yang baik ditandai dengan sifat-sifat berikut; a. Konsentrasi penuh dan menghapus semua gangguan dari luar saat dalam posisi aba-aba "bersediaaaaa" b. Mengadopsi sikap yang sesuai pada posisi saat aba-aba "siaaap". c. Suatu dorongan explosif oleh kedua kaki terhadap start-blok, dalam sudut start yang maksimal. Teknik yang digunakan untuk start harus menjamin bahwa kemungkinan power yang terbesar dapat dibangkitkan oleh atlet sedekat mungkin dengan sudutstart optimal 450. setelah kemungkinan reaksi yang tercepat harus disusul dengan suatu gerak (lari) percepatan yang kencang dari titik-pusat gravitasi dan langkahlangkah pertama harus menjurus kemungkinan maksimum. Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan start-blok relatif terhadap garis start: a. Start-pendek (bunch-start), b. Start-medium (medium-start), Start medium adalah umumnya yang disarankan, ejak ini memberi kesempatan kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama dari start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start). c. Start-panjang (elongated-start). Suatu pengkajian terhadap teknik start-jongkok karenanya dapat dimulai dengan start medium. Ada tiga bagian dalam gerakan start, yaitu: a. Posisi "bersediaaa". Pada posisi ini sprinter mengambil sikap awal atau posisi "bersediaaa", kaki yang paling cepat / tangkas ditempatkan pada permukaan sisi miring blok yang paling depan. Tangan diletakkan dibelakang garis start dan menopang badan. Kaki belakang ditempatkan pada permukaan blok belakang, mata
memandang tanah kedepan, leher rileks, kepala segaris dengan tubuh. b. Posisi "siaaap". Posisi "siaaap" ini adalah kepentingan dasar bahwa seorang atlet menerima suatu posstur dalam posisi start "siaaap" yang menjamin suatu sudut optimum dari tiap kaki untuk mendorongnya, suatu posisi yang sesuai dari pusat gravitasi ketika kaki diluruskan dan pegangan awal otot -otot diperlukan untuk suatu kontraksi explosif dari otot-otot kaki. Tanda-tanda utama suatu posisi "siaaap" yang optimum daya adalah; 1. Berat badan dibagikan seimbang, 2. Poros pinggul lebih tinggi dari poros bahu, 3. Titik pusat gravitasi ke depan, 4. Sudut lutut 900 pada kaki depan, 5. Sudut lutut 1200 pada kaki belakang, 6. kaki diluruskan menekan start blok. c. Posisi (aba-aba) "ya". Daya dorong tungkai dan kaki dalam start dapat dianalisa dengan menggunakan papan-pengalas daya dibangu pada start blok. Bila kaki-kaki menekan pada papan itu pada pada saat start, impuls dapat disalurkan ke dan ditampilkan pada suatu dinamo-meter. Kekuatan impuls arah dan lamanya, juga timing dari dorongan dari tiap kaki dapat dicatat .. Fitur kunci yang untuk diperhatikan adalah: 1. Kaki belakang bergerak lebih dahulu. Pola daya kekuatan menunjukkan bahwa daya kekuatan yang puncaknya sangat tinggi berlaku mengawali gerak akselerasi dari titik-pusat gravitasi atlet dengan cepat menurun. 2. Penerapan daya kekuatan dari kaki depan dimulai sedikit lambat yang memungkinkan gerak akselerasi titik-pusat gravitasi untuk berlanjut setelah dorongan kaki belakang menghilang, dan bertahan dalam waktu yang lebih lama. Kenyataannya, daya kekuatan daya kekuatan digunakan oleh kaki-depan kira-kira dua kali lipat dari daya kakibelakang.



2. Lari Jarak Pendek

Pengertian umum Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat
dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisa structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu : -tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive) -tahap percepatan (acceleration) -tahap tansisi/perobahan (transition) -tahap kecepatan maksimum (speed maximum) -tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed) -finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.


3. Lari Jarak Menengah

Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah: >>badan harus selalu rilaks atau santai. >>Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi
seperti pada lari jarak pendek >>Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical. >>Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

4. Lari Jarak Jauh / Marathon

Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000 m, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
Jangan Terlalu Jauh Penelitian medis terbaru menunjukkan bahwa para pecinta olahraga lari jarak jauh, seperti maraton, harus menambah konsumsi gizinya jika tak mau menderita kerusakan tulang. Sebab, ilmuwan Inggris baru-baru ini menemukan bukti bahwa lari jarak jauh bisa menyebabkan kerusakan tulang. Pada banyak kasus, ungkap peneliti tersebut seperti dikutip BBC News Online, para pelari jarak jauh memiliki tulang yang lebih lemah dibanding tulang kebanyakan orang. Adalah tim ilmuwan dari University of East London yang telah melakukan riset pengukuran terhadap kepadatan tulang belakang dan pinggul pada 52 perempuan yang dalam satu minggu berlari sejauh lima hingga 70 kilometer. Semua partisipan
yang berusia antara 18 dan 44 tahun itu sama-sama belum memasuki masa menopause. Para peneliti juga mendata jenis makanan apa saja yang mereka konsumsi selama satu minggu, yakni mencakup kandungan nutrisi dan mineral, seperti magnesium dan kalsium. Nutrisi ini sangat besar peranannya terhadap pertumbuhan kesehatan tulang. Mereka juga mendata faktor lain yang berpengaruh pada tulang, yaitu bobot tubuh, siklus menstruasi, atau konsumsi hormon tambahan. Hasilnya, perempuan yang lebih banyak berlari justru memiliki massa tulang lebih rendah dibanding mereka yang jarak tempuh larinya lebih lecil. Ada sejumlah kecil massa tulang yang berkurang dalam setiap jarak tempuh sepuluh kilometer.

5. Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut "Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat" adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari

6. Lari Halang Rintang/Gawang


Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump) Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut. Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah : (a)Seperti lari gawang biasa, (b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
C. Alat-alat yang Dibutuhkan Dalam Lari
a. Pistol start
b. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
c. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
e. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
f. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
g. Camera finish (alat foto finish)

D .MANFAAT dan PERSIAPAN OLAHRAGA LARI
Terkadang kita melupakan hal kecil yang berarti besar, seperti lari salah satunya, olahraga yang paling murah ini sering dilupakan, padahal untuk memulainya sangat murah dan mudah, lari dapat dilakukan dimanapun kita berada, dan untuk peralatan relatif murah, peralatan yang utama adalah sepatu dan celana olahraga, untuk baju tidak jarang orang memakai baju harian, cukup murah bukan ? hehehehE
Berikut ini adalah persiapan sebelum melakukan lari : Melakukan pemanasan, Jika lari dilakukan pada pagi hari, maka bangun tidur minumlah air putih minimal 2 gelas, dikarenakan selama tidur banyak cairan yang hilang tanpa kita sadari, Hindari makan yang berserat tinggi karena lama untuk diproses, maknlah makanan yang tidak terlalu lama untuk diproses, seperti pisang atau buah buahan lain ataupun sereal, Jangan melakukan lari pagi saat perut kosong, karena kemungkinan akan lesU
Berikut ini adalah manfaat yang didapat dari olahraga lari : Melatih berfikir cepat, riset yang dilakukan di Inggris kepada para karyawan, yang hasilnya adalah para karyawan yang melakukan lari mereka lebih sedikit melakukan kesalahan menurut atasan mereka, Membuat tidur lebih nyenyak, riset dilakukan kepada penderita insomnia yang melakukan lari, hasilnya adalah mereka tidur sejam lebih lama daripada pengidap insomnia yang tidak melakukan lari, Memperkuat tulang, peneliti di universitas Misouri mengatakan berlari terbukti memperkuat tulang secara lebih efektif ketimbang melakukan aktivitas aerobik lainnya. Sebelumnya, ia telah meneliti kepadatan tulang dari seorang atlet lari dan sepeda. Hasilnya, 63 persen pesepeda memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah pada tulang punggung dan panggul mereka.
Menjaga daya ingat, sebuah studi di jurnal geriatri Amerika menyatakan wanita yang aktif layaknya remaja, mengurangi resiko dimensia atau kepikunan di masa tua, Mengurangi disfungsi organ,pria yang berlari minimal 5 jam perminggu relatif terbebas dari disfungsi organ Mengurangi bersin, penelitian di Swedia menyatakan bahwa mereka yang berlari 1 jamperhari mengurangi terhadap resiko infeksi saluran pernafasan dan meningkatkan daya tahan tubuh, Penderita asma yang berlari, setelah tiga bulan nafas mereka mulai membaik dan tidak berbunyi, mereka dapat menghirup nafas panjang tidak seperti sebelumnya ketika tidak melakukan aktivitas lari Membuat berfikir panjang, mereka yang berlari minimal 35 mil perminggu dapat berfikir lebih panjang dibandingkan mereka yang berlari hanya 10 mil perminggu, Menjaga tekanan darah, para pelari yang berlari 10 mil perminggu terbukti terbebas dari persoalan tekanan darah dan kolesterol dibanding mereka yang hanya berlari mil perminggu, Memperpanjang usia, para pelari yang berlari 2,5 jam perminggu relatif terhndar dari mati muda, Manfaat fisik, karena berlari termasuk olahraga kardiovaskular, maka lemak yang terbakar dalam volume yang banyak, jika dilakukan dengan rutin, maka akan efektif untuk menurunkan berat badan, Manfaat psikis, para pelari akan lebih percaya diri karena dapat mengalahkan rasa malas

E. Rekor Dalam Lari

Atlet NTB Pecahkan Rekor PON Lari 800m
Putra daerah Nusa Tenggara Barat, Ridwan berhasil memecahkan rekor Pekan Olahraga Nasiona (PON) pada nomor lari 800 meter, Rabu (12/9/2012).
Dalam sesi final dihelat di Stadion Atlet Rumbai Riau, lelaki kelahiran Sumbawa itu mencatat waktu 1 menit 51,11 detik. Perolehan waktu tersebut menghantarkan Ridwan berhak atas medali emas, sekaligus pecahkan rekor PON yang bertahan selama 16 tahun atas nama Johni Tehnu, 1 menit 52,8 detik.
Prestasi Ridwan tidak hanya bersinar pada PON 2012 Riau, tapi ia juga pernah menyabet emas dalam SEA Games 2011 di Palembang pada nomor lari 1.500 meter putra. Mahasiswa IKIP Mataram ini juga pernah menjuarai Lomba Lari 10K Sumbawa Desember 2011 dalam rangka peringatan HUT ke-53 Provinsi NTB.
Cabang Olahraga Atletik PON 2012 Riau dengan peraih medali asal Nusa Tenggara Barat antara lain:
Nomor lari 200 meter putri

1. Medali Emas – Tri Setyo Utami – Jawa Timur
2. Medali Perak – Nurul Imaniar – NTB
3. Medali Perunggu – Ni Nyoman Karni – Bali
Nomor lari 100 m Putra
1. Medali Emas – Iswandi – Nusa Tenggara Barat
2. Medali Perak – Fadlin – Nusa Tenggara Barat
3. Medali Perunggu – Franklin Ramses Burumi – Papua
Nomor lari 100 m Putri
1. Medali Emas – Serafi Analis Unani – Jatim
2. Medali Perak – Tri Setyo Utami – Jawa Timur
3. Medali Perunggu – Nurul Imaniar – NTB
Nomor 800 meter Putra
1. Medali Emas – Ridwan – Nusa Tenggara Barat
2. Medali Perak – Endro Kusworo – Jatim
3. Medali Perunggu – Hernius LBN Siantar – Riau




1 komentar:

  1. Wah, hebat sekali makalah yang dibuat anak2 bapak. Datanya tepat dan pengertiannya juga dibuat menarik dan sangat baik... Salam untuk anak2 bapak.
    ~Serafi Unani~

    BalasHapus